Sekretaris Menteri Koperasi dan UKM RI Kunjungi Sentra Randang Payakumbuh, Sentra Manggis Payakumbuh dan PLUT KUMKM Limapuluh Kota
Sentra Randang Kota Payakumbuh mendapat kunjungan dari Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM RI Arif Rahman Hakim pada Sabtu (17/4).
Menurut keterangan dari Plt. Kadis Koperasi UKM Provinsi Sumatera Barat Ir. Nasrizal, MM, Sekretaris Menteri Arif Rahman Hakim beserta beberapa pejabat dari Kementrian Koperasi dan UKM RI seperti Ka biro Managemen Kinerja Bastian, Inspektur Heru Berdikarianto dan beberapa staf diajak melihat beberapa UMKM yang ada di Sumatera Barat.
"Ada beberapa lokasi yang menjadi tempat Kunjungan Sekretaris Menteri Koperasi dan UKM RI ini selama berada di Sumatera Barat, salah satunya dengan mengunjungi Pusat Sentra Rendang Payakumbuh dengan Koperasinya Sentra Payo Brand Ikosero," ujarnya
Rombongan disambut Kadis Tenaga Kerja dan Perindustrian Kota Payakumbuh Wal Asri dan Kadis Koperasi dan UKM Kota Payakumbuh Dahler, Sekdis Andiko Jumarel beserta Kabid Perindustrian Bambang Hermanto dan Kepala UPTD Novit Ardy bersama Ketua Koperasi Ikosero Rendang Payo Rina beserta jajaran.
Selama berada di Pusat Sentra Rendang rombongan tamu diberikan sajikan informasi seputar Randang dalam bentuk presentasi power point dan disampaikan secara apik dan baik oleh Kadis Wal Asri.
"Kami juga menyampaikan apresiasi kepada pemerintah pusat atas dukungannya untuk tumbuh kembang UKM kami, apalagi Sentra UKM Randang merupakan satu-satunya yang ada di Indonesia dan telah bersetifikasi ISO 2200," kata Wal Asri.
Sekretaris Menteri Arif Rahman Hakim dalam sambutannya mengatakan saat ini Pemerintah Pusat sedang fokus bagaimana meningkatkan UMKM menuju naik kelas.
"Kami terkesan dan memberikan apresiasi kepada Pemerintah Kota Payakumbuh yang sudah mendukung program Kementerian Korperasi dan UKM RI dalam mendorong tumbuh kembang UMKMnya," kata Arif.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Koperasi Ikosero Rina yang mengatakan saat ini Koperasi mereka sedang berbenah menuju pasar dunia.
"Alhamdulilah dimasa pandemi ini, permintaan Randang masih ada, Insyaallah bulan ini ikosero akan melakukan pengiriman rendang ke beberapa negara tetangga seperti Jerman, Australia dan Malaysia," paparnya
Sebelumnya Sesmenkop UKM dan rombongan juga mengunjungi PT Eshfar Buah Seger, eksportir manggis. Di sana, rombongan diterima Dirutnya, Emli Wazir yang memaparkan bahwa ekspor manggis saat ini dikirim sekali dalam dua hari ke China. Pengiriman ke sana setidaknya memakan waktu paling lama 12 hari. "Kita masih kalah cepat dari Thailand. Apalagi, pada bulan Mei, September dan Oktober, saat panen melimpah dari Thailand, sehingga China lebih memilih membeli dari sana, karena lebih cepat sampai daripada kita," terangnya.
Untuk pasokan Manggis, perusahaan yang dipimpinnya kata Emli tidak kesulitan, karena ada empat daerah yang menjadi pemasok, diantaranya Padang, Pasaman, dan Payakumbuh. "Panen raya biasanya pada bulan sebelas (NovemberRed)," katanya.
Secara umum tak ada kendala berarti dari usaha yang dijalankan eksportir ini, selain kendala bahasa. Namun, dia sudah mampu mengatasi dengan memberdayakan rekannya di Malaysia.
Tak hanya kedua pusat UKM ini saja, Arif Rahman yang juga membawa inspektur dan kepala biro serta sejumlah staf juga menyambangi Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) di Kabupaten Limapuluh Kota. Di sana, dia berharap pengelola PLUT dapat lebih memaksimalkan fungsinya dalam membina para UKM, sehingga UKM-UKM yang ada di kabupaten paling Utara Sumbar ini bisa semakin berdaya, sehingga mampu menjadi tulang punggung perekonomian sendiri dan daerah. "Keberadaan PLUT ini sangat strategis sebagai pusat konsultasi bisnis dan menumbuhkan wirausaha serta mengayomi pelaku usaha mikro kecil menengah," ujarnya.
Bupati Limapuluh Kota, Safarudin Dt. Bandaro Rajo bersama Ketua Dekranasda setempat siap memberdayakan UKM yang ada di sana. Di daerah itu, saat ini, terdapat 212 Koperasi. Namun yang aktif hanya 130 unit.
Berbagai hasil kerajinan di Limapuluh Kota menurutnya telah banyak dipasarkan ke berbagai daerah di Indonesia. Untuk menembus pasar luar negeri diakuinya masih ada kendala, tapi ada beberapa hasil tenunan yang sudah memiliki sertifikat hak kekayaan intelektual atau Haki.
Untuk itu, dia berharap dukungan dari pemerintah pusat, utamanya Kementerian Koperasi dan UKM untuk terus melakukan pembinaan, sehingga kerajinan dan usaha masyarakat di daerah yang dipimpinnya bisa makin maju dan berkembang